Senioritas, Penting atau Hanya Sekedar Permainan dari Mahasiswa Lama

Disini saya mewakili suara hati teman2 sesama mahasiswa baru di perguruan tinggi tempat saya belajar sekarang. kami sebelumnya telah melewati setiap seluk beluk rangkaian orientasi yg diadakan baik dr universitas maupun dari fakultas dengan baik. tapi apa yang kami dapat? kami malah terus menerus mendapat tekanan dari para senior sebagai pertanda bahwa ospek itu sendiri belum usai dari pihak mereka. kami diminta untuk melakukan hal-hal aneh bin ajaib, seperti memakai tas kain sarung, bagi laki2 diwajibkan memakai celana dasar dan bg perempuan diwajibkan memakai rok panjang, kami pun juga diperintah untuk meminta 150 tanda tangan senior dalam waktu kira2 3 bulan, can you imagine it? dngan alasan untuk lebih mengakrabkan diri dengan para senior. Beberapa junior yg patuh pun dengan sabarnya menghampiri 1persatu senior di koridor fakultas, ada senior yg menyambut ramah kedatangan kami tapi ada juga yang memasang senyuman masam pada sang juniornya.
ya, saya ingin mencoba untuk bs mangkir dari peraturan2 yang cukup memberatkan tersebut, tapi terkadang perasaan takut itu memang ada. dan pada akhirnya itu semua kembali pada pribadi masing2, mau atau tidakkah kita mematahkan semua rules yg telah disusun sedemikian rupa oleh panitia. Tapi saya harap teman2 2010 semua bs kompak dan bersama2 untuk membuktikan pada senior bahwa kami tidak butuh ospek tambahan, kami tidak butuh senior yg tidak butuh kami, yg kami inginkan hanya kami bisa diterima dengan baik, setara, dan hak kami sbg mahasiswa bs sepenuhnya terpenuhi